VIDEO KLIP adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai
dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan
ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan
penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk
(lagu) agar masayarakan dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset,
CD, DVD.
Memberikan imbas bagi seluruh stasiun TV untuk mendapatkan pemasukan
dari iklan yang membeli tayangannya baik dalam bentuk program musik atau
sebagai iklan itu sendiri, bahkan juga memberikan kesempatan bagi
seluruh insan muda yang kreatif baik sebagai sutradara atau crew kreatif
di dalamnya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT VIDEO KLIP
1. SIMBOL
Tidak perlu adanya keselarasan antara gambar dan lirik, bahkan seringkali tidak
ada hubungan antar keduanya.
2. VERBAL
Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik (gambar dan lirik saling
menyatu).
UNSUR VIDEO KLIP
1. Bahasa Ritme (irama)
Pelajari birama dulu apakah slow beat, fast beat, middle beat dan coba rasakan
dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh tempo yang pas.
2. Bahasa Musikalisasi (instrument musik)
Pembuat Video Klip atau biasa disebut VIDEO CLIPPER haruslah mempunyai
sebuah wawasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan musik baik itu jenis
musik, alat musik, bahkan juga profil band.
3. Bahasa Nada
Perhatikan aransemen nada, diskusikan dengan piñata musiknya tentang aransemen
yang dibuat. Selanjutnya rasakan dengan hati nada-nada tersebut.
4. Bahasa Lirik
Seorang VIDEO CLIPPER dituntut mempunyai sebuah imajinasi visual terhadap
lirik dan lagu walaupun tidaklah harus secara verbal.
Jika ada lirik yang mengungkapkan kata ‘CINTA’ maka sebagai simbolisasi tidak
harus dengan bunga, warna pink, atau hati. Bisa saja berupa kertas (surat), sepatu
butut (cinta tanpa mengenal status social), air (cinta yang mengalir). Atau bahkan
bias dengan tarian kontemporer.
5. Bahasa Performance (penampilan)
Selami karakter pemusik, penyanyi, pemain band baik dari latar belakang
bermusiknya, hingga ke profil fisiknya (hidung, mata, style, fashion dan gerak tubuh).
TEKNIS SEDERHANA PEMBUATAN VIDEO KLIP
1. PENENTUAN LOKASI SYUTING
INDOOR
Indoor on place (café, rumah, gedung pekantoran)
Kebutuhan akan property sedikit lebih simple karena kebutuhan property
seperti seperti meja, kursi, lemari, lampu hias, buku, dan sebagainya
sudah tersedia. Penambahan property cenderung untuk melengkapi kebutuhan
story board.
Indoor Studio
Harus mampu menata, membuat bahkan membangun set design sesuai denga
kebutuhan story board. Hal ini menjadikan kemampuan pengembangan
estetika seni mendapat peranan besar, karena tudgas seorang piñata
artistic haruslah menciptakan bukan memanfaatkan set yang sudah ada.
OUTDOOR
Cenderung memanfaatkan segala property dan nuansa alam yang sudah ada
dan cenderung yang lebih banyak diadopsi adalah natural keunikan alam
atau lingkungannya (di pantai, pasar, gunung, dsb)
2. STORY BOARD
Dalam memproduksi video klip hal pertama yang harus dituangkan dari
konsep adalah STORY BOARD, karena dari story board seorang sutradara
video klip dapat mengungkapkan imajinasinya melalui gambar-gambar konsep
visual yang bercerita.
Dari story board lah seorang klipper akan lebih mudah berkonsentrasi
dalam hal-hal yang bersifat teknis visual, penataan cahaya, penataan
artistic, camera angle, ataupun performance sang artis.
3. PERALATAN SYUTING/ PRODUKSI
Peralatan yang dibutuhkan sangat ditentuntukan oleh klip seperti apa
yang akan dibikin, hanya saja pasti ada alat utama yang harus ada
terutama :
CAMERA dengan kelengkapan seperti tripod, dolly, dolly track, crane.
LIGHTING dengan kelengkapan stang, filter, dsb
4. MEMPERKUAT CREW
Pastikan anda bersama crew dan tim yang kompak dengan dipimpin seorang
sutradara dalam pelaksanaan produksinya. Dalam penentuan crew tidak ada
patokan berapa jumlahnya. Semuanya sangat tergantung dari produksi itu
sendiri seberapa banyak ia membutuhkan tenaga.
5. PENGAMBILAN GAMBARSetiap gambar yang diambil tentunya berdasarkan
story board yang telah dibuat. Shot-shot untuk video klip sebenarnya
tidak ada aturan khusus secara teknis tetapi dalam instruksi dan
istilah-istilah yang dipakai tetap menggunakan aturan secara umum. Misal
: Close Up, Medium shot, Cut, Cue, Running, dsb. Hal ini tentunya
adalah untuk memudahkan dalam hal pelaksanaan teknis saat pra produksi,
produksi dan editing.
6. EDITING
Pada era yang serba digital ini, editing mempunyai peranan yang cukup
penting dalam proses akhir produksi sebuah video klip. Bahkan editing
juga dapat mengatasi segala keterbatasan alat pada saat produksi untuk
memperoleh hasil yang sesuai dengan story board.
Namun dengan hebatnya teknologi editing yang ada, sebagai seorang video
klipper tetap dituntut harus mampu memperoleh produksi semaksimal
mungkin tanpa tergantung dari editing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar